Support & Resistance

Sering kali pada saat kita mengamati chart, harga hanya bergerak naik hingga ke titik tertentu, kemudian rebound, kemudian naik lagi, rebound lagi, dst, seperti ada tembok di harga tersebut.

Prinsip dasar penyebab harga turun adalah, karena ada yang jual, karena ada yang jual, maka supply di pasar meningkat, dan berdasarkan hukum keseimbangan ekonomi, jika supply meningkat, maka harga akan turun.

Nah, pertanyaan berikutnya, mengapa mereka jual di harga tersebut? kok ga di harga lain (beberapa menanyakan, kok ga di harga yang sama dengan posisi sell saya ?... )

Dalam pasar finansial, hal tersebut dinamakan support dan resistance.

Support adalah titik tertentu dimana secara psikologis banyak orang akan membeli instrumen, gampangnya, kira2 dimana harga akan rebound setelah turun.

Resistance, adalah kebalikan dari support, titik tertentu dimana secara psikologis banyak orang menjual instrumen, gampangnya, kira2 dimana harga akan rebound setelah naik.

Ibaratnya anda sedang menimbun minyak. Harga 1 Januari adalah 10000 per botol. Pada tanggal 3 Januari, harga naik menjadi 12000 per botol. Tentu anda tidak langsung beli pada harga 12000 (kecuali terpaksa). Anda akan menunggu harga turun sedikit, baru beli lagi. Ternyata pada tanggal 5 Januari, harga turun menjadi 10000. Maka secara psikologis, anda akan berpikir.. wah, sudah turun seperti dulu, boleh lah saya beli...

Sama, di forex juga berlaku prinsip ini.. Wah EURUSD sudah turun serendah minggu lalu, boleh lah beli...

Nah ternyata pada 7 Januari, harga minyak naik menjadi 15000 per botol, lalu pada 9 Januari turun menjadi 12000. Maka pada 9 Januari secara psikologis, akan timbul pikiran untuk membeli minyak (dengan dasar pemikiran : sudah turun banyak, dan susah kalau mau turun hingga 10000 lagi... ), maka anda beli lagi di 12000.

Lalu pada 10 Januari, harga minyak jadi 10000, maka anda akan berpikir (wah, murah banget, sama seperti yang dulu lagi)... maka akan membeli minyak, lebih banyak dari biasanya. Karena secara alamiah, anda akan berpikir 10000 tersebut murah banget, dan mungkin harga selanjutnya tidak akan turun menjadi 10000 lagi.

Prinsip ini kurang lebih sama dengan yang terjadi di forex. Pada saat level tertentu (support), para trader (baik kecil maupun besar) akan berpikir harga ini sudah cukup bagus untuk dibeli..

Setiap bank, institusi keuangan, dll memiliki tim riset yang memperkirakan nilai support & resistance. Tidak ada rumusan pasti untuk menghitung support, cukup banyak hal yang bisa dijadikan support, misalnya :
- Angka bulat (0,20,50,80 -misal EURUSD 1.2320, 1.2600, dst) karena kebanyakan perusahaan suka membeli di angka bulat
- Harga terendah sejak x menit terakhir, x jam terakhir, x hari terakhir, dst
- Dari indikator seperti moving average, dll
- Volume order di harga tertentu (di platform ECN kita bisa lihat volume)

Untuk resistance, maka kebalikannya, harga tertinggi sejak x menit, jam, dst.

Nah nilai-nilai yang dirilis para analis dan tim riset tersebut biasanya diikuti banyak trader. Semakin banyak yang mengikuti, maka akan semakin besar pengaruh terhadap harga.

Contoh, analis X memperkirakan support EURUSD di 1.2500, maka bila banyak yang membaca dan mengikuti, akan banyak sekali buy di 1.2500 yang membuat harga tersebut susah ditembus.

Support & Resistance ini adalah informasi yang bukan menggambarkan trend, lebih banyak membantu, dimana sebaiknya kita mulai masuk pasar, atau dimana sebaiknya kita keluar dari pasar.

Untuk analisa trend, bisa menggunakan Analisa Teknikal dan Fundamental.

Contoh: 
This article was originally published in forum thread: Support dan Resistance started by white_tiger View original post

Artikel Terkait:

0 comments:

Copyright © 2008 - Blog Marketiva / AGEA - is proudly powered by Blogger
Rumah Online - X - PDA - Bisnis Internet - Get Money by Adsense